021-50633500 / 3922232

Penyebab dan Pencegahan dalam Kecelakaan Kerja

Penyebab dan Pencegahan dalam Kecelakaan Kerja

Setiap pekerja tentu mempunyai cara tersendiri dalam memproteksi diri terhadap ancaman kecelakaan kerja atau penyakit dalam yang menunjang pekerjaannya, contohnya dengan menggunakan masker ketika sedang flu, menjaga kebersihan dan kenyamanan ruang kerja, dan menunda berpergian ketika sedang pandemi. Menurut Budiono dkk (2003) faktor yang mempengaruhi Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah:

  1. Beban kerja, dapat dipengaruhi oleh beban fisik, mental dan sosial sehingga posisi pekerja perlu diperhatikan sesuai dengan kemampuannya.
  2. Kapasitas kerja, merupakan kamampuan pekerja dalam menyelesaikan tugas dan fungsinya di perusahaan. Hal ini bergantung pada tingkat pendidikan, keterampilan, kebugaran jasmani, kondisi fisik, keadaan gizi, umur, serta jenis kelamin yang memiliki pengaruh paling dalam kapasitas kerja seseorang.
  3. Lingkungan kerja, memiliki 5 faktor yang berpengaruh yaitu fisik, kimia, biologi, fisiologi, dan psikososial.


Berdasarkan hal tersebut, kecelakaan kerja dapat dicegah dengan metode HIRARC yang terdiri dari Hazard Identification, Risk Assessment, and Risk Control.

1. Hazard Identification (Identifikasi Bahaya)

Menurut Suardi, kategori bahaya yaitu bahaya fisik, bahaya mekanik, bahaya elektrik, bahaya kimia, bahaya ergonomi, bahaya kebiasaan, bahaya lingkungan, bahaya biologi dan bahaya psikologi.

2. Risk Assessment (Penilaian Risiko)

Penilaian risiko merupakan proses penilaian untuk mengidentifikasi potensi bahaya yang dapat terjadi dengan tujuan untuk mengontrol risiko dari proses dan operasi. Risk Assassement terbagi menjadi 2 yaitu:

a. Likehood, menunjukkan seberapa mungkin kecelakaan terjadi

b. Severity, menunjukkan seberapa parah dampak kecelakaan tersebut.

Nilai dari Likehood and Severity digunakan untuk menentukan risk rating, di mana risk rating  merupakan nilai tingkat risiko mulai dari rendah sampai risiko ekstrem (AS/NZS).

Tabel 1. Skala “Likehood” pada standar AS/NZS 4360

TingkatDeskripsiKeterangan
5Almost CertainTerdapat  1 kejadian dalam setiap shift
4LikelyTerdapat  1 kejadian dalam setiap hari
3PossibleTerdapat  1 kejadian dalam setiap minggu
2UnlikelyTerdapat  1 kejadian dalam setiap bulan
1RareTerdapat  1 kejadian dalam setahun atau lebih


Tabel 2. Skala “severity” pada standar AS/NZS 4360

TingkatDeskripsiKeterangan
1InsignificantTidak terjadi cedera, kerugian finansial sedikit
2MinorCedera ringan, kerugian finansial sedikit
3ModerateCedera sedang, perlu penanganan medis
4MajorCedera berat ≥ 1 orang, kerugian besar, gangguan proses bisnis
5RareFatal ≥ 1 orang, kerugian sangat besar dan dampak sangat luas dengan terhentinya seluruh kegiatan

Tabel 3. Skala “risk rating” pada standar AS/NZS 4360



3. Risk Control (Pengendalian Risiko)

Pengendalian risiko merupakan cara untuk mengatasi potensi bahaya yang terdapat dalam lingkungan kerja. Potensi tersebut dapat dikendalikan dengan menentukan skala prioritas terlebih dahulu kemudian dapat membantu dalam pemilihan pengendalian Hierarki eliminasi, subtitusi, engineering control, administrative control dan alat pelindung diri (APD).

 

Sumber:

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-cirebon/baca-artikel/13078/Kesehatan-dan-Keselamatan-Kerja-itu-Penting.html#:~:text=Kesehatan%20dan%20Keselamatan%20Kerja%20(K3,dan%20dan%20defisiensi%20produktivitas%20kerja.

https://mutuinstitute.com/post/faktor-kesehatan-kerja/